Jombang - Bagi banyak orang enam hari melayani dua ribu orang bukanlah pekerjaan enteng. Tapi tidak demikian dengan Gus Salman selaku pemangku utama PP Babussalam Kalibening Mojoagung yang menjadi tuan rumah Perwimanas ini. Ia merasa enjoy saja melayani perhelatan nasional yang digagas LP Ma'rif NU ini.
Bermacam karakter dan kebutuhan personel yang terlibat dalam Perwimanas menjadi santapan wajib selama masa perkemahan. Banyak yang menyenangkan ada yang tidak, itu tentu saja. Ini pengakuan Gus Salman lebih lanjut.
"Bagi saya semuanya adalah ibadah. Saya shalat, ibadah. Puasa, ibadah. Mengelola pesantren, ibadah. Melayani di Perwimanas juga ibadah. Lalu apa bedanya? Tugas seberat apapun asal dilakukan dengan ihlas dan diniati ibadah, saya kira tidak akan ada beratnya. Semua jadi enteng," terang pria yang memiliki nama lengkap KH. Salmanudin Yazid ini.
Menurut Gus Salman, apa yang sudah dilakukan oleh keluarga besar PP Babussalam untuk perkemahan Ma'arif NU sangat kecil dan tidak sebanding dengan apa yang telah diajarkan, diteladankan dan diwariskan oleh para pendiri NU. "Sangat kecil, sangat kecil apa yang sudah saya, keluarga dan PP Babussalam sumbangsihkan untuk Perwimanas, untuk NU," tegasnya merendah.
Lebih lanjut Gus Salman berharap, sebisa mungkin kegiatan-kegiatan seperti Perwimanas terus diselenggarakan oleh kader-kader NU diseluruh lapisan masyarakat. "Intinya, mari kita bersama 'nguri-nguri' warisan NU. Kita tinggal meneruskan apa yang sudah susah payah digagas oleh para masyayeikh," kata Gus Salman mengungkapkan harapannya.
Gus Salman juga berpesan agar kader-kader muda NU terus mengasah hati, pikiran dan aksinya untuk perjuangan NU. "Dasari semua itu dengan keikhlasan demi kemashlahatan umat, seperti yang diajarkan para leluhur NU," pungkasnya.(sol)
Bermacam karakter dan kebutuhan personel yang terlibat dalam Perwimanas menjadi santapan wajib selama masa perkemahan. Banyak yang menyenangkan ada yang tidak, itu tentu saja. Ini pengakuan Gus Salman lebih lanjut.
"Bagi saya semuanya adalah ibadah. Saya shalat, ibadah. Puasa, ibadah. Mengelola pesantren, ibadah. Melayani di Perwimanas juga ibadah. Lalu apa bedanya? Tugas seberat apapun asal dilakukan dengan ihlas dan diniati ibadah, saya kira tidak akan ada beratnya. Semua jadi enteng," terang pria yang memiliki nama lengkap KH. Salmanudin Yazid ini.
Menurut Gus Salman, apa yang sudah dilakukan oleh keluarga besar PP Babussalam untuk perkemahan Ma'arif NU sangat kecil dan tidak sebanding dengan apa yang telah diajarkan, diteladankan dan diwariskan oleh para pendiri NU. "Sangat kecil, sangat kecil apa yang sudah saya, keluarga dan PP Babussalam sumbangsihkan untuk Perwimanas, untuk NU," tegasnya merendah.
Lebih lanjut Gus Salman berharap, sebisa mungkin kegiatan-kegiatan seperti Perwimanas terus diselenggarakan oleh kader-kader NU diseluruh lapisan masyarakat. "Intinya, mari kita bersama 'nguri-nguri' warisan NU. Kita tinggal meneruskan apa yang sudah susah payah digagas oleh para masyayeikh," kata Gus Salman mengungkapkan harapannya.
Gus Salman juga berpesan agar kader-kader muda NU terus mengasah hati, pikiran dan aksinya untuk perjuangan NU. "Dasari semua itu dengan keikhlasan demi kemashlahatan umat, seperti yang diajarkan para leluhur NU," pungkasnya.(sol)
0 komentar:
Posting Komentar