Mojoagung, Jombang - Tidak semua orang bisa bergabung di kepanitiaan devisi IT. Hanya mereka yang memiliki jam terbang dan dedikasi tingi yang bisa terlibat di dalamnya. Pria inilah yang menjadi pandeganya.
Setiap usai shalat Magrib, Hizbulloh Huda terlihat lumayan sibuk. Sejumlah berkas dan keperluan lomba Aswaja secara online harus disiapkan. Dibantu sejumlah kawan dari devisi Informasi dan Teknologi (IT), pria kelahran Jombang ini memastikan seluruh laptop peserta dapat terkoneksi dengan baik sehingga dapat menjawab soal yang telah disipakan panitia.
Sesekali, alumnus Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya dan sejumlah panitia harus melakukan pengecekan kepada panitia yang laptopnya ternyata belum bisa tersambung. “Tolong dibantu ya?” katanya kepada pantita yang lain.
Cak Hiz, demikian ia biasa disapa. Untuk urusan online, rekan dari PW LP Ma’arif NU Jatim ini dianggap sebagai biangnya. “Wah, urusan seperti itu kasihkan saja ke Cak Hiz, dijamin beres,” kata Ali Muntofa. “Dia itu biangnya IT,” lanjutnya.
Untuk keperluan lomba Aswaja secara online, Cak Hiz harus datang berkali-kali ke PP Babusaalam untuk memastikan koneksi internet dan keperluan lain. “Konfigurasi harus sesuai dengan yang kita harapkan,” tandas alumnus pasca sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Universitas Negeri Surabaya ini.
Mantan fasilitator kegiatan Sampoerna Corner (Perpustakaan Sampoerna) UNSRI, ITB, UNPAD, UNDIP, UGM, ITS, UB 2009-2010 ini tidak tampak terbebani dengan kegiatan olimpiade Aswaja online tersebut. Baginya, ini adalah diantara sumbangsihnya untuk Ma’arif NU.
“Untuk urusan Ma’arif, saya siap mas,” katanya dengan senyum khasnya.
Dan Alhamdulillah puncak olimpiade Aswaja yakni lomba cerdas cermat baik utuk perempuan dan laki-laki sudah selesai dituntaskan. Sukses itu tentu saja tidak lepas dari racikannya. (a@if)
Setiap usai shalat Magrib, Hizbulloh Huda terlihat lumayan sibuk. Sejumlah berkas dan keperluan lomba Aswaja secara online harus disiapkan. Dibantu sejumlah kawan dari devisi Informasi dan Teknologi (IT), pria kelahran Jombang ini memastikan seluruh laptop peserta dapat terkoneksi dengan baik sehingga dapat menjawab soal yang telah disipakan panitia.
Sesekali, alumnus Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya dan sejumlah panitia harus melakukan pengecekan kepada panitia yang laptopnya ternyata belum bisa tersambung. “Tolong dibantu ya?” katanya kepada pantita yang lain.
Cak Hiz, demikian ia biasa disapa. Untuk urusan online, rekan dari PW LP Ma’arif NU Jatim ini dianggap sebagai biangnya. “Wah, urusan seperti itu kasihkan saja ke Cak Hiz, dijamin beres,” kata Ali Muntofa. “Dia itu biangnya IT,” lanjutnya.
Untuk keperluan lomba Aswaja secara online, Cak Hiz harus datang berkali-kali ke PP Babusaalam untuk memastikan koneksi internet dan keperluan lain. “Konfigurasi harus sesuai dengan yang kita harapkan,” tandas alumnus pasca sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Universitas Negeri Surabaya ini.
Mantan fasilitator kegiatan Sampoerna Corner (Perpustakaan Sampoerna) UNSRI, ITB, UNPAD, UNDIP, UGM, ITS, UB 2009-2010 ini tidak tampak terbebani dengan kegiatan olimpiade Aswaja online tersebut. Baginya, ini adalah diantara sumbangsihnya untuk Ma’arif NU.
“Untuk urusan Ma’arif, saya siap mas,” katanya dengan senyum khasnya.
Dan Alhamdulillah puncak olimpiade Aswaja yakni lomba cerdas cermat baik utuk perempuan dan laki-laki sudah selesai dituntaskan. Sukses itu tentu saja tidak lepas dari racikannya. (a@if)
Para peserta Olimpiade Aswaja terlihat sedang Berdo'a |
te.o.pe deh cak hiz :D
BalasHapus