Jombang - Hati-hati dengan saudara atau teman Anda yang tiba-tiba perilakunya berubah suka uring-uringan, tidak jujur dan cenderung anti sosial. Bisa jadi, saudara atau teman Anda sedang menunjukkan gejala orang yang sedang kecanduan. Ini salah satu pesan Dr. Bambang Eko Sunariyanto, Direktur RSJ Lawang di depan para peserta Perwimanas (26/6).
"Saat ini pengguna Narkoba di Indonesia tidak kurang dari 4 juta. Populasi pengguna narkoba yang cukup besar ini sedang mengepung anak-anak dan remaja Indonesia. Perhatikan dan terus awasi, jangan sampai salah satu dari 4 juta orang itu adalah teman atau saudara Adik-adik," pesan Bambang.
Ia menghimbau para kader Pramuka Ma'arif NU mampu menjaga diri juga keluarga dan orang-terdekatnya untuk terhindar dari Narkoba. "Kenali perubahan-perubahan fisik maupun perilaku. Mulai suka minta uang tanpa keperluan yang jelas atau mengada-ada, tidak suka makan, senang tidur dan bermalas-malasan sepanjang hari, itu juga tanda-tanda awal seseorang yang mengalami ketergantungan Narkoba. Hati-hati," pesan Bambang mewanti-wanti.
Data yang dipaparkan Bambang, dari total pengguna Narkoba di Indonesia sebagian besar adalah anak-anak usia remaja. Anak-anak usia SMA mencapai angka 48%, sementara usia Perguruan Tinggi (PT) berkisar di angka 28%. "Angka ini menunjukkan bahwa sasaran peredaran Narkoba dominan adalah kalangan remaja. Bisa kita bayangkan, betapa bahayanya kelangsungan berbangsa dan bernegara kita bila keadaan ini tidak segera kita atasi bersama-sama," terangnya.
Lebih lanjut Bambang menyatakan mayoritas kecanduan narkoba akibat dari pergaulan dan iseng mencoba-coba. "Dalam hal ini remaja sangat rentan karena ia berada pada fase pancaroba. Fase dimana seorang remaja dengan mudah terbawa oleh arus lingkungannya," ungkap Bambang yang juga berpraktek sebagai psikiater ini.
Dalam kesempatan tersebut Bambang jua memberikan tips agar terhindar dari pengaruh Narkoba. "Jangan sekali-kali mencoba Narkoba. Katakan tidak kalau ditawari meskipun gratis. Dan kalau merasa tidak kuat, jangan bergaul dengan pengguna Narkoba," pungkas Bambang.(sol)
"Saat ini pengguna Narkoba di Indonesia tidak kurang dari 4 juta. Populasi pengguna narkoba yang cukup besar ini sedang mengepung anak-anak dan remaja Indonesia. Perhatikan dan terus awasi, jangan sampai salah satu dari 4 juta orang itu adalah teman atau saudara Adik-adik," pesan Bambang.
Ia menghimbau para kader Pramuka Ma'arif NU mampu menjaga diri juga keluarga dan orang-terdekatnya untuk terhindar dari Narkoba. "Kenali perubahan-perubahan fisik maupun perilaku. Mulai suka minta uang tanpa keperluan yang jelas atau mengada-ada, tidak suka makan, senang tidur dan bermalas-malasan sepanjang hari, itu juga tanda-tanda awal seseorang yang mengalami ketergantungan Narkoba. Hati-hati," pesan Bambang mewanti-wanti.
Data yang dipaparkan Bambang, dari total pengguna Narkoba di Indonesia sebagian besar adalah anak-anak usia remaja. Anak-anak usia SMA mencapai angka 48%, sementara usia Perguruan Tinggi (PT) berkisar di angka 28%. "Angka ini menunjukkan bahwa sasaran peredaran Narkoba dominan adalah kalangan remaja. Bisa kita bayangkan, betapa bahayanya kelangsungan berbangsa dan bernegara kita bila keadaan ini tidak segera kita atasi bersama-sama," terangnya.
Lebih lanjut Bambang menyatakan mayoritas kecanduan narkoba akibat dari pergaulan dan iseng mencoba-coba. "Dalam hal ini remaja sangat rentan karena ia berada pada fase pancaroba. Fase dimana seorang remaja dengan mudah terbawa oleh arus lingkungannya," ungkap Bambang yang juga berpraktek sebagai psikiater ini.
Dalam kesempatan tersebut Bambang jua memberikan tips agar terhindar dari pengaruh Narkoba. "Jangan sekali-kali mencoba Narkoba. Katakan tidak kalau ditawari meskipun gratis. Dan kalau merasa tidak kuat, jangan bergaul dengan pengguna Narkoba," pungkas Bambang.(sol)
0 komentar:
Posting Komentar