Jombang - Kesibukan mengikuti seabrek rangkaian kegiatan Perwimanas di Bumi Perkemahan PP Babussalam Kalinening Mojoagung Jombang tak membuat kontingen dari Kabupaten Mojokerto ini loyo. Seperti tak ada capeknya, siang ini (26/6) mereka malah berlatih Tari Nusantara.
Sejenak gerakan mereka seperti Tari Legong yang khas bali. Sebentar kemudian, seiring dengan perubahan formasi gerakan-gerakan mereka berubah layaknya Tari Selampir Delapan dari Jambi. Wuh, keasyikan tampaknya tak bisa disembunyikan dari wajah-wajah mereka yang tak henti mengumbar senyum.
Iya, Tari Nusantara. Mereka menyebutnya begitu. Didalam koreografi besutan Kak Agus ini ada gerakan-gerakan yang khas diambil dari beberapa tarian daerah. "Ini semacam kompilasi beberapa tarian daerah yang kita racik dalam sebuah karya tari kontemporer. Kita menyebutnya Tari Nusantara," begitu kata Kak Agus ditemui disela-sela latihan.
Dibantu Kak Rudi, Kak Agus dengan telaten mengkoreksi beberapa gerak dari salah satu penari yang dianggap kurang tepat. "Stop, stop, stop. Waktu menghentakkan kaki jangan keras-keras beneran .. panggung bisa jebol. Cukup seolah-olah menghentak tapi sewaktu hampir menyentuh lantai tapak kaki jangan di hentakkan. Ok, mulai ..," begitu Kak Agus dengan sabar memberi instruksi kepada anak buahnya.
Ditemui saat rehat Agus mengatakan, latihan ini sudah dilakukan sejak hari pertama tiba di Kalibening. Rencananya mereka akan unjuk kebolehan di depan seluruh peserta Perwimanas pada ajang Pentas Seni (Pensi) yang akan digelar Kamis malam (27/6).
"Kita ingin tampil all out dalam gelaran Pensi besok malam. Kita ingin menjadi buah bibir para peserta sewaktu mereka tiba di daerah masing-masing. Ini adalah persembahan persaudaraan dar Majapahit," begitu Agus memungkasi obrolan.(sol)
Sejenak gerakan mereka seperti Tari Legong yang khas bali. Sebentar kemudian, seiring dengan perubahan formasi gerakan-gerakan mereka berubah layaknya Tari Selampir Delapan dari Jambi. Wuh, keasyikan tampaknya tak bisa disembunyikan dari wajah-wajah mereka yang tak henti mengumbar senyum.
Iya, Tari Nusantara. Mereka menyebutnya begitu. Didalam koreografi besutan Kak Agus ini ada gerakan-gerakan yang khas diambil dari beberapa tarian daerah. "Ini semacam kompilasi beberapa tarian daerah yang kita racik dalam sebuah karya tari kontemporer. Kita menyebutnya Tari Nusantara," begitu kata Kak Agus ditemui disela-sela latihan.
Dibantu Kak Rudi, Kak Agus dengan telaten mengkoreksi beberapa gerak dari salah satu penari yang dianggap kurang tepat. "Stop, stop, stop. Waktu menghentakkan kaki jangan keras-keras beneran .. panggung bisa jebol. Cukup seolah-olah menghentak tapi sewaktu hampir menyentuh lantai tapak kaki jangan di hentakkan. Ok, mulai ..," begitu Kak Agus dengan sabar memberi instruksi kepada anak buahnya.
Ditemui saat rehat Agus mengatakan, latihan ini sudah dilakukan sejak hari pertama tiba di Kalibening. Rencananya mereka akan unjuk kebolehan di depan seluruh peserta Perwimanas pada ajang Pentas Seni (Pensi) yang akan digelar Kamis malam (27/6).
"Kita ingin tampil all out dalam gelaran Pensi besok malam. Kita ingin menjadi buah bibir para peserta sewaktu mereka tiba di daerah masing-masing. Ini adalah persembahan persaudaraan dar Majapahit," begitu Agus memungkasi obrolan.(sol)
0 komentar:
Posting Komentar