Mojoagung, Jombang - Ada baiknya belajar kepada Perwimanas untuk efisiensi dan akurasi ujian kemampuan siswa. Langkah maju telah dicontohkan di ajang ini.
Tidak semata mengasah diri secara fisik dan kemampuan kepramukaan, para peserta Perkemahan Wirakarya Ma’arif Nasional (Perwimanas) juga akan diuji pengetahuan dan kedalaman materi keaswajaan ala Nahdlatul Ulama.
Ratusan utusan peserta perkemahan akan diadu dalam kegiatan lomba cerdas cermat Aswaja. “Ada sekitar tiga ratus peserta yang akan mengikuti lomba cerdas cermat keaswajaan ini secara online,” kata Sunan Fanani (23/6).
Sekretaris PW LP Ma’arif NU Jawa Timur ini menandaskan pada seleksi awal, setiap Sangga akan mengirimkan utusan untuk beradu kemampuan menjawab sejumlah soal yang telah disediakan panitia.
“Mereka nantinya akan dikumpulkan di aula madrasah berkapasitas tiga ratus peserta dan diberikan materi soal yang harus dijawab secara serempak,” tandas dosen Fakultas Ekonomi Unair Surabaya ini.
Peserta diwajibkan untuk menjawab setidaknya seratus soal Aswaja yang diselesaikan 120 menit. Namun demikian, para peserta tidak akan dapat saling mencontek lantaran akan mendapatkan soal berbeda.
“Dengan demikian tidak akan ada kecurangan seperti yang didengar pada pelaksanaan ujian di banyak tempat,” kata mahasiswa program doktor di Unair ini.
Dari tiga ratus peserta yang mengikuti seleksi di babak awal, nantinya akan dipilih hanya 100 peserta untuk maju pada babak berikutnya.
“Untuk peserta yang masuk seleksi tahap dua nantinya juga akan diberikan soal dengan mekanisme seperti babak awal,” katanya.
Dari 100 peserta akan dipilih 8 peserta dari putera maupun puteri. “Mereka inilah yang akan memasuki babak final dengan memperebutkan juara satu, dua, tiga dan harapan,” katanya.
Diluar itu semua, cerdas cermat ini setidaknya memberikan kesan mendalam sehingga saat pulang ke tempat masing-masing, mereka bisa mendapatkan pemahaman dan kedalaman Aswaja NU.
Demikian juga, sebelum berangkat, peserta Perwimanas disyaratkan mengenal teknologi informasi secara baik. Karena semua soal disampaikan dalam bentuk online dengan memanfaatkan jaringan internet yang ada di lokasi.
“Internet, laptop, komputer dan perangkat komunikasi yang lain adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dari seorang pelajar dan aktifis pramuka,” terangnya. “Namun yang harus ditekankan adalah bahwa penguasaan terhadap sejumlah piranti teknologi itu hendaknya dapat dioptimalkan untuk tujuan mulia,” lanjutnya.
“Makna inilah yang akan ditekankan kepada peserta Perwimanas, dengan tetap mendorong mereka untuk menguasai teknologi informasi yang sehat dan bermanfaat,” pungkasnya.
Tidak semata mengasah diri secara fisik dan kemampuan kepramukaan, para peserta Perkemahan Wirakarya Ma’arif Nasional (Perwimanas) juga akan diuji pengetahuan dan kedalaman materi keaswajaan ala Nahdlatul Ulama.
Ratusan utusan peserta perkemahan akan diadu dalam kegiatan lomba cerdas cermat Aswaja. “Ada sekitar tiga ratus peserta yang akan mengikuti lomba cerdas cermat keaswajaan ini secara online,” kata Sunan Fanani (23/6).
Sekretaris PW LP Ma’arif NU Jawa Timur ini menandaskan pada seleksi awal, setiap Sangga akan mengirimkan utusan untuk beradu kemampuan menjawab sejumlah soal yang telah disediakan panitia.
“Mereka nantinya akan dikumpulkan di aula madrasah berkapasitas tiga ratus peserta dan diberikan materi soal yang harus dijawab secara serempak,” tandas dosen Fakultas Ekonomi Unair Surabaya ini.
Peserta diwajibkan untuk menjawab setidaknya seratus soal Aswaja yang diselesaikan 120 menit. Namun demikian, para peserta tidak akan dapat saling mencontek lantaran akan mendapatkan soal berbeda.
“Dengan demikian tidak akan ada kecurangan seperti yang didengar pada pelaksanaan ujian di banyak tempat,” kata mahasiswa program doktor di Unair ini.
Dari tiga ratus peserta yang mengikuti seleksi di babak awal, nantinya akan dipilih hanya 100 peserta untuk maju pada babak berikutnya.
“Untuk peserta yang masuk seleksi tahap dua nantinya juga akan diberikan soal dengan mekanisme seperti babak awal,” katanya.
Dari 100 peserta akan dipilih 8 peserta dari putera maupun puteri. “Mereka inilah yang akan memasuki babak final dengan memperebutkan juara satu, dua, tiga dan harapan,” katanya.
Diluar itu semua, cerdas cermat ini setidaknya memberikan kesan mendalam sehingga saat pulang ke tempat masing-masing, mereka bisa mendapatkan pemahaman dan kedalaman Aswaja NU.
Demikian juga, sebelum berangkat, peserta Perwimanas disyaratkan mengenal teknologi informasi secara baik. Karena semua soal disampaikan dalam bentuk online dengan memanfaatkan jaringan internet yang ada di lokasi.
“Internet, laptop, komputer dan perangkat komunikasi yang lain adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dari seorang pelajar dan aktifis pramuka,” terangnya. “Namun yang harus ditekankan adalah bahwa penguasaan terhadap sejumlah piranti teknologi itu hendaknya dapat dioptimalkan untuk tujuan mulia,” lanjutnya.
“Makna inilah yang akan ditekankan kepada peserta Perwimanas, dengan tetap mendorong mereka untuk menguasai teknologi informasi yang sehat dan bermanfaat,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar