"Maarif Berkarya Mewujudkan Generasi Emas"

Kamis, 27 Juni 2013

Mojoagung, Jombang - Hal paling membanggakan dari sekian banyak kegiatan selama Perwimanas adalah mengikuti cerdas cermat Aswaja. Disamping pandai kepramukaan, mereka juga mahir teknologi dan menguasai Aswaja dengan benar.

Puncak seleksi lomba olimpiade Aswaja bagi kategori putra akan dilaksanakan nanti malam. Ada empat peserta yang akan memperebutkan juara pertama, dua, tiga serta harapan.

Peserta Perwimanas (putra) ketika babak kualifikasi Olimpiade Aswaja
Peserta Perwimanas (putra) ketika babak kualifikasi Olimpiade Aswaja

Keempat peserta yang lolos babak kualifikasi serta babak semi final adalah Usman Ali dari Nusa Tenggara Barat, Imam Syafi'ie utusan dari Sumenep, kemudian Agil Muhammad dari Gresik serta Asmoro yang mewakili Kabupaten Pasuruan.

Seperti diberitakan sebelumnya, utusan peserta perkemahan diadu dalam kegiatan lomba cerdas cermat Aswaja. Mereka harus mengerjakan sejumlah soal yang telah disediakan panitia secara online.

Mereka dikumpulkan di mushalla dan diberikan materi soal yang harus dijawab secara serempak. Peserta diwajibkan menjawab setidaknya lima puluh soal Aswaja yang diselesaikan selama dua puluh menit.

Dari seratus peserta yang mengikuti seleksi di babak awal, dipilih hanya 15 peserta putra dan putri untuk maju pada babak berikutnya. Untuk peserta yang masuk seleksi tahap dua juga diberikan soal dengan mekanisme seperti babak awal.

Dari 15 peserta dipilih 4 peserta baik putra maupun putri. “Mereka inilah yang akan memasuki babak final dengan memperebutkan juara satu, dua, tiga,” kata Abdul Latif, petugas di bagian Informasi dan Teknologi.

Saat babak final, mereka melewati sejumlah babak. Yang pertama adalah berupa tanya jawab, dilanjutkan tanya jawab lemparan, khitabah serta adu cepat.

Untuk khitabah, mereka harus menjelaskan soal yang telah dipilih. “Penilaian kemampuan berpidato sangat menentukan,” kata Hizbullah Huda yang juga sebagai koordinator kegiatan ini.

Dengan didampingi dua teman sehinga berjumlah tiga orang, mereka akan berebut kemampuan, ketangkasan dan kelihaian pada babak puncak ini.

Untuk kategori puteri telah terpilih Siti Robiah, utusan dari PC LP Ma'arif NU Kencong Jember Jawa Timur yang berhasil secara meyakinkan sejumlah dewan juri, panitia serta suporter sehingga berhasil menjadi juara pertama. Kontingen ini mengumpulkan nilai 885.

Untuk juara kedua diraih utusan dari PC LP Ma'arif Sidoarjo dengan total nilai 722. Sedangkan kontingen dari Lumajang sebagai juara ketiga yang diikuti utusan dari Mojokerto sebagai juara empat.

Mau tahu serunya lomba ini? Saksikan nanti malam di panggung workshop dan orasi ilmiah PP Babussalam, yakni depan masjid. (s@if)

Mojoagung, Jombang - Hal paling membanggakan dari sekian banyak kegiatan selama Perwimanas adalah mengikuti cerdas cermat Aswaja. Disamping pandai kepramukaan, mereka juga mahir teknologi dan menguasai Aswaja dengan benar.

Puncak seleksi lomba olimpiade Aswaja bagi kategori putra akan dilaksanakan nanti malam. Ada empat peserta yang akan memperebutkan juara pertama, dua, tiga serta harapan.

Peserta Perwimanas (putra) ketika babak kualifikasi Olimpiade Aswaja
Peserta Perwimanas (putra) ketika babak kualifikasi Olimpiade Aswaja

Keempat peserta yang lolos babak kualifikasi serta babak semi final adalah Usman Ali dari Nusa Tenggara Barat, Imam Syafi'ie utusan dari Sumenep, kemudian Agil Muhammad dari Gresik serta Asmoro yang mewakili Kabupaten Pasuruan.

Seperti diberitakan sebelumnya, utusan peserta perkemahan diadu dalam kegiatan lomba cerdas cermat Aswaja. Mereka harus mengerjakan sejumlah soal yang telah disediakan panitia secara online.

Mereka dikumpulkan di mushalla dan diberikan materi soal yang harus dijawab secara serempak. Peserta diwajibkan menjawab setidaknya lima puluh soal Aswaja yang diselesaikan selama dua puluh menit.

Dari seratus peserta yang mengikuti seleksi di babak awal, dipilih hanya 15 peserta putra dan putri untuk maju pada babak berikutnya. Untuk peserta yang masuk seleksi tahap dua juga diberikan soal dengan mekanisme seperti babak awal.

Dari 15 peserta dipilih 4 peserta baik putra maupun putri. “Mereka inilah yang akan memasuki babak final dengan memperebutkan juara satu, dua, tiga,” kata Abdul Latif, petugas di bagian Informasi dan Teknologi.

Saat babak final, mereka melewati sejumlah babak. Yang pertama adalah berupa tanya jawab, dilanjutkan tanya jawab lemparan, khitabah serta adu cepat.

Untuk khitabah, mereka harus menjelaskan soal yang telah dipilih. “Penilaian kemampuan berpidato sangat menentukan,” kata Hizbullah Huda yang juga sebagai koordinator kegiatan ini.

Dengan didampingi dua teman sehinga berjumlah tiga orang, mereka akan berebut kemampuan, ketangkasan dan kelihaian pada babak puncak ini.

Untuk kategori puteri telah terpilih Siti Robiah, utusan dari PC LP Ma'arif NU Kencong Jember Jawa Timur yang berhasil secara meyakinkan sejumlah dewan juri, panitia serta suporter sehingga berhasil menjadi juara pertama. Kontingen ini mengumpulkan nilai 885.

Untuk juara kedua diraih utusan dari PC LP Ma'arif Sidoarjo dengan total nilai 722. Sedangkan kontingen dari Lumajang sebagai juara ketiga yang diikuti utusan dari Mojokerto sebagai juara empat.

Mau tahu serunya lomba ini? Saksikan nanti malam di panggung workshop dan orasi ilmiah PP Babussalam, yakni depan masjid. (s@if)

Jombang - Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur (Jatim), Syaifullah Yusuf meminta kader Pramuka Ma'arif menyiapkan diri untuk menjadi pemimpin bangsa. Tempaan kegiatan kepramukaan diyakini bakal memantapkan kemampuan generasi muda NU untuk menyongsong tampuk kepemimpinan di masa depan.

Gus Ipul, sapaan akrab Syaifullah Yusuf, meyakini kepemimpinan bisa ditempa sejak dini melalui aktifitas-aktifitas positif. Karena itu, melalui kegiatan kepramukaan,Gus Ipul berharap generasi muda khususnya dilingkungan pendidikan Ma'arif NU bisa menyiapkan dirinya menjadi calon pemimpin yang mengemban amanat di masa depan.

Gus Ipul berdialog dengan peserta Perwimanas
Gus Ipul berdialog dengan peserta Perwimanas

"Adik-adik siap jadi presiden?" tanya Wakil Gubernur Jawa Timur ini kepada peserta Perkemahan Wirakarya Ma'arif Nahdlatul Ulama Nasional (Perwimanas) di bumi perkemahan Pondok Pesantren Babussalam, Kalibening, Jombang, Jawa Timur, Kamis (27/6/2013) malam. Pertanyaan Gus Ipul langsung disambut dengan kata "siap" dari anggota pramuka ma'arif peserta Perwimanas.

"Pramuka itu harus siap jadi pemimpin. Jadi Presiden boleh, jadi Menteri boleh, jadi Gubernur juga harus siap. Melalui kegiatan pramuka, adik-adik harus siap untuk menjadi pemimpin di masa depan," lanjut Gus Ipul.

Dia menambahkan, seluruh anak bangsa di Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang sama untuk menjadi sukses. Latar belakang pendidikan pesantren juga tidak menghalangi seseorang untuk bisa meraih kesuksesan. "Jangan ragukan pesantren, dari pesantren itu banyak lahir tokoh besar dan sukses di negeri ini," kata mantan Menteri Negara urusan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal era Presiden SBY ini.

"Coba lihat yang bersama saya sekarang, ada bapak Zaki (Akhmad Muzakki, Ketua PW LP Ma'arif Jatim), beliau ini dari kecil hidup di Pesantren, tetapi beliau bisa dan mampu menyelesaikan pendidikan S2 dan S3 di luar negeri," ujar Gus Ipul.

"Jadi, adik-adik sebagai kader NU yang sekolah di Ma'arif harus siap jadi pemimpin dan siap menjadi orang sukses," tandas Ketua Kwarda gerakan Pramuka Jatim ini.

Sementara itu, peserta Perwimanas yang menghadiri pertemuan dengan Gus Ipul di arena Pentas seni dan budaya Perwimanas, tampak antusias mengikuti beberapa arahan dan pesan-pesan yang disampaikan Wakil GubernurJatim ini. Tidak jarang, yel-yel dan lagu-lagu penyemangat disuarakan para peserta Perwimanas dihadapan Gus Ipul.

Perwimanas adalah kegiatan perkemahan nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Ma'arif NU. Perwimanas diselenggarakan sejak tanggal 24 Juni dan akan ditutup pada 29 Juni 2013.

Sejumlah tokoh, diantaranya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfudz MD, juga mengunjungi Perwimanas pada Selasa (25/6) lalu. Ketua Kwartir Nasional gerakan Pramuka, Kodrat Pramudho, Ketua Umum PBNU, Said Aqiel Siradj, serta Menteri Negara urusan tenaga kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar sudah mengunjungi kegiatan Perwimanas. (@moh_syafii)

Jombang - Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur (Jatim), Syaifullah Yusuf meminta kader Pramuka Ma'arif menyiapkan diri untuk menjadi pemimpin bangsa. Tempaan kegiatan kepramukaan diyakini bakal memantapkan kemampuan generasi muda NU untuk menyongsong tampuk kepemimpinan di masa depan.

Gus Ipul, sapaan akrab Syaifullah Yusuf, meyakini kepemimpinan bisa ditempa sejak dini melalui aktifitas-aktifitas positif. Karena itu, melalui kegiatan kepramukaan,Gus Ipul berharap generasi muda khususnya dilingkungan pendidikan Ma'arif NU bisa menyiapkan dirinya menjadi calon pemimpin yang mengemban amanat di masa depan.

Gus Ipul berdialog dengan peserta Perwimanas
Gus Ipul berdialog dengan peserta Perwimanas

"Adik-adik siap jadi presiden?" tanya Wakil Gubernur Jawa Timur ini kepada peserta Perkemahan Wirakarya Ma'arif Nahdlatul Ulama Nasional (Perwimanas) di bumi perkemahan Pondok Pesantren Babussalam, Kalibening, Jombang, Jawa Timur, Kamis (27/6/2013) malam. Pertanyaan Gus Ipul langsung disambut dengan kata "siap" dari anggota pramuka ma'arif peserta Perwimanas.

"Pramuka itu harus siap jadi pemimpin. Jadi Presiden boleh, jadi Menteri boleh, jadi Gubernur juga harus siap. Melalui kegiatan pramuka, adik-adik harus siap untuk menjadi pemimpin di masa depan," lanjut Gus Ipul.

Dia menambahkan, seluruh anak bangsa di Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang sama untuk menjadi sukses. Latar belakang pendidikan pesantren juga tidak menghalangi seseorang untuk bisa meraih kesuksesan. "Jangan ragukan pesantren, dari pesantren itu banyak lahir tokoh besar dan sukses di negeri ini," kata mantan Menteri Negara urusan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal era Presiden SBY ini.

"Coba lihat yang bersama saya sekarang, ada bapak Zaki (Akhmad Muzakki, Ketua PW LP Ma'arif Jatim), beliau ini dari kecil hidup di Pesantren, tetapi beliau bisa dan mampu menyelesaikan pendidikan S2 dan S3 di luar negeri," ujar Gus Ipul.

"Jadi, adik-adik sebagai kader NU yang sekolah di Ma'arif harus siap jadi pemimpin dan siap menjadi orang sukses," tandas Ketua Kwarda gerakan Pramuka Jatim ini.

Sementara itu, peserta Perwimanas yang menghadiri pertemuan dengan Gus Ipul di arena Pentas seni dan budaya Perwimanas, tampak antusias mengikuti beberapa arahan dan pesan-pesan yang disampaikan Wakil GubernurJatim ini. Tidak jarang, yel-yel dan lagu-lagu penyemangat disuarakan para peserta Perwimanas dihadapan Gus Ipul.

Perwimanas adalah kegiatan perkemahan nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Ma'arif NU. Perwimanas diselenggarakan sejak tanggal 24 Juni dan akan ditutup pada 29 Juni 2013.

Sejumlah tokoh, diantaranya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfudz MD, juga mengunjungi Perwimanas pada Selasa (25/6) lalu. Ketua Kwartir Nasional gerakan Pramuka, Kodrat Pramudho, Ketua Umum PBNU, Said Aqiel Siradj, serta Menteri Negara urusan tenaga kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar sudah mengunjungi kegiatan Perwimanas. (@moh_syafii)

Mojoagung, Jombang - Lewat persaingan yang demikian sengit, akhirnya terjawab sudah jawara lomba paling bergengsi di perkemahan nasional ini. 

Panggung workshop ilmiah di arena Perwimanas yang berada di depan masjid PP Babussalam disulap menjadi ajang pamungkas lomba cerdas cermat olimpiade Aswaja putri. Ada empat kontingen yang maju pada babak final ini. Mereka adalah utusan dari PC LP Ma'arif NU Kencong-Jember, Sidoarjo, Lumajang serta Kota Mojokerto.

Seperti diberitakan sebelumnya, utusan peserta perkemahan diadu dalam kegiatan lomba cerdas cermat Aswaja. Mereka harus mengerjakan sejumlah soal yang telah disediakan panitia secara online. 

Mereka dikumpulkan di mushalla dan diberikan materi soal yang harus dijawab secara serempak. Peserta diwajibkan menjawab setidaknya lima puluh soal Aswaja yang diselesaikan selama dua puluh menit. 

Dari seratus peserta yang mengikuti seleksi di babak awal, dipilih hanya 15 peserta putra dan putri untuk maju pada babak berikutnya. Untuk peserta yang masuk seleksi tahap dua juga diberikan soal dengan mekanisme seperti babak awal. 

Dari 15 peserta dipilih 4 peserta baik putra maupun putri. “Mereka inilah yang akan memasuki babak final dengan memperebutkan juara satu, dua, tiga,” kata Abdul Latif, petugas di bagian Informasi dan Teknologi.

Saat babak final, mereka melewati sejumlah babak. Yang pertama adalah berupa tanya jawab, dilanjutkan tanya jawab lemparan, khitabah serta adu cepat.

Untuk khitabah, para peserta harus menjelaskan soal yang telah dipilih. “Penilaian kemampuan berpidato sangat menentukan,” katanya.  

Beberapa waktu berselang, babak final diselenggarakan. "Dan terpilih kontingen dari PC LP Ma'arif Kencong sebagai juara pertama," kata Hizbullah Huda yang juga sebagai koordinator kegiatan ini.

Kontingen PC LP Ma'arif Kencong berpose dengan dewan juri dan pindamping
Kontingen PC LP Ma'arif Kencong berpose dengan dewan juri dan Pindamping

Dengan didampingi dua temannya, Siti Robiah berhasil secara meyakinkan sejumlah dewan juri, panitia serta suporter sehingga berhasil menjadi juara pertama. Kontingen ini mengumpulkan nilai 885.

Untuk juara kedua diraih utusan dari PC LP Ma'arif Sidoarjo dengan total nilai 722. Sedangkan kontingen dari Lumajang sebagai juara ketiga yang diikuti utusan dari Mojokerto sebagai juara empat. 

Kesan peserta terhadap lomba ini sangat luar biasa. “Tidak ada kegiatan seperti ini di tempat lain, apalagi tingkat nasional, ” kata supporter dari Kencong sembari sumringah. Selamat ya......

Mojoagung, Jombang - Lewat persaingan yang demikian sengit, akhirnya terjawab sudah jawara lomba paling bergengsi di perkemahan nasional ini. 

Panggung workshop ilmiah di arena Perwimanas yang berada di depan masjid PP Babussalam disulap menjadi ajang pamungkas lomba cerdas cermat olimpiade Aswaja putri. Ada empat kontingen yang maju pada babak final ini. Mereka adalah utusan dari PC LP Ma'arif NU Kencong-Jember, Sidoarjo, Lumajang serta Kota Mojokerto.

Seperti diberitakan sebelumnya, utusan peserta perkemahan diadu dalam kegiatan lomba cerdas cermat Aswaja. Mereka harus mengerjakan sejumlah soal yang telah disediakan panitia secara online. 

Mereka dikumpulkan di mushalla dan diberikan materi soal yang harus dijawab secara serempak. Peserta diwajibkan menjawab setidaknya lima puluh soal Aswaja yang diselesaikan selama dua puluh menit. 

Dari seratus peserta yang mengikuti seleksi di babak awal, dipilih hanya 15 peserta putra dan putri untuk maju pada babak berikutnya. Untuk peserta yang masuk seleksi tahap dua juga diberikan soal dengan mekanisme seperti babak awal. 

Dari 15 peserta dipilih 4 peserta baik putra maupun putri. “Mereka inilah yang akan memasuki babak final dengan memperebutkan juara satu, dua, tiga,” kata Abdul Latif, petugas di bagian Informasi dan Teknologi.

Saat babak final, mereka melewati sejumlah babak. Yang pertama adalah berupa tanya jawab, dilanjutkan tanya jawab lemparan, khitabah serta adu cepat.

Untuk khitabah, para peserta harus menjelaskan soal yang telah dipilih. “Penilaian kemampuan berpidato sangat menentukan,” katanya.  

Beberapa waktu berselang, babak final diselenggarakan. "Dan terpilih kontingen dari PC LP Ma'arif Kencong sebagai juara pertama," kata Hizbullah Huda yang juga sebagai koordinator kegiatan ini.

Kontingen PC LP Ma'arif Kencong berpose dengan dewan juri dan pindamping
Kontingen PC LP Ma'arif Kencong berpose dengan dewan juri dan Pindamping

Dengan didampingi dua temannya, Siti Robiah berhasil secara meyakinkan sejumlah dewan juri, panitia serta suporter sehingga berhasil menjadi juara pertama. Kontingen ini mengumpulkan nilai 885.

Untuk juara kedua diraih utusan dari PC LP Ma'arif Sidoarjo dengan total nilai 722. Sedangkan kontingen dari Lumajang sebagai juara ketiga yang diikuti utusan dari Mojokerto sebagai juara empat. 

Kesan peserta terhadap lomba ini sangat luar biasa. “Tidak ada kegiatan seperti ini di tempat lain, apalagi tingkat nasional, ” kata supporter dari Kencong sembari sumringah. Selamat ya......

Jombang – Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta para anggota pramuka menjauhi dan memerangi peredaran narkoba. Melalui kegiatan kepramukaan, Gus Ipul berharap peredaran narkoba bisa ditekan hingga tidak menyebar di kalangan generasi muda.

Pesan tersebut disampaikan oleh pria yang kini menjabat sebagai wakil Gubernur Jawa Timur ini saat mengunjungi acara Perkemahan Wirakarya Ma’arif Nahdlatul Ulama Nasional (Perwimanas) di Bumi Perkemahan Pondok Pesantren Babussalam, Kalibening, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (27/6/2013) malam.

Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jatim, Syaifullah Yusuf berbicara dihadapan peserta Perwimanas
Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jatim, Syaifullah Yusuf berbicara dihadapan peserta Perwimanas

Dihadapan peserta Perwimanas, Gus Ipul menyatakan kegiatan kepramukaan merupakan positif untuk pembinaan generasi muda. “Kegiatan Kepramukaan itu ada diantara rumah dan Sekolah. Narkoba hadir diantara Rumah dan Sekolah. Maka yang bisa menekan agar adik-adik pramuka tidak terjerat Narkoba adalah ikutilah kegiatan pramuka dengan serius,” ujar Gus Ipul.

Mantan Menteri Percepatan Pembangunan daerah tertinggal Era Presiden SBY ini juga meminta para kader pramuka khsususnya anggota pramuka dilingkungan pendidikan Ma’arif NU ikut memerangi peredaran Narkoba dikalangan kaum muda. “Jadilah anggota pramuka dan kader NU yang tangguh. Jauhi narkoba, lawan peredaran narkoba,” tandas dia.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Nasional Narkotika (BNN), jumlah pengguna Narkoba di Indonesia hingga April 2013 mencapai 4 juta orang. Dari total pengguna Narkoba di Indonesia sebagian besar adalah anak-anak usia remaja. Anak-anak usia SMA mencapai angka 48%, sementara usia Perguruan Tinggi (PT) berkisar di angka 28%. Jutaan orang tersebut mengkonsumi narkoba dengan cara dan jenis yang beragam. 

Sementara itu, sehari sebelumnya, Rabu (26/6), Dr. Bambang Eko Sunariyanto, Direktur RSJ Lawang Kabupaten Malang di depan para peserta Perwimanas berpesan agar para kader Pramuka Ma'arif NU mampu menjaga diri juga keluarga dan orang-terdekatnya untuk terhindar dari Narkoba. 

"Saat ini pengguna Narkoba di Indonesia tidak kurang dari 4 juta. Populasi pengguna narkoba yang cukup besar ini sedang mengepung anak-anak dan remaja Indonesia. Perhatikan dan terus awasi, jangan sampai salah satu dari 4 juta orang itu adalah teman atau saudara Adik-adik," pesan Bambang.

Sekedar diketahui, Perwimanas adalah perkemahan nasional bagi anggota pramuka tingkat penegak dilingkungan pendidikan Ma’arif NU. Pada penyelanggaran secara nasional untuk pertama kalinya ini, Perwimanas diikuti oleh 2.220 anggota pramuka ma’arif yang berasal dari 16 Propinsi dan 32 Kabupaten/Kota di Indonesia. (@moh_syafii)

Jombang – Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta para anggota pramuka menjauhi dan memerangi peredaran narkoba. Melalui kegiatan kepramukaan, Gus Ipul berharap peredaran narkoba bisa ditekan hingga tidak menyebar di kalangan generasi muda.

Pesan tersebut disampaikan oleh pria yang kini menjabat sebagai wakil Gubernur Jawa Timur ini saat mengunjungi acara Perkemahan Wirakarya Ma’arif Nahdlatul Ulama Nasional (Perwimanas) di Bumi Perkemahan Pondok Pesantren Babussalam, Kalibening, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (27/6/2013) malam.

Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jatim, Syaifullah Yusuf berbicara dihadapan peserta Perwimanas
Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jatim, Syaifullah Yusuf berbicara dihadapan peserta Perwimanas

Dihadapan peserta Perwimanas, Gus Ipul menyatakan kegiatan kepramukaan merupakan positif untuk pembinaan generasi muda. “Kegiatan Kepramukaan itu ada diantara rumah dan Sekolah. Narkoba hadir diantara Rumah dan Sekolah. Maka yang bisa menekan agar adik-adik pramuka tidak terjerat Narkoba adalah ikutilah kegiatan pramuka dengan serius,” ujar Gus Ipul.

Mantan Menteri Percepatan Pembangunan daerah tertinggal Era Presiden SBY ini juga meminta para kader pramuka khsususnya anggota pramuka dilingkungan pendidikan Ma’arif NU ikut memerangi peredaran Narkoba dikalangan kaum muda. “Jadilah anggota pramuka dan kader NU yang tangguh. Jauhi narkoba, lawan peredaran narkoba,” tandas dia.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Nasional Narkotika (BNN), jumlah pengguna Narkoba di Indonesia hingga April 2013 mencapai 4 juta orang. Dari total pengguna Narkoba di Indonesia sebagian besar adalah anak-anak usia remaja. Anak-anak usia SMA mencapai angka 48%, sementara usia Perguruan Tinggi (PT) berkisar di angka 28%. Jutaan orang tersebut mengkonsumi narkoba dengan cara dan jenis yang beragam. 

Sementara itu, sehari sebelumnya, Rabu (26/6), Dr. Bambang Eko Sunariyanto, Direktur RSJ Lawang Kabupaten Malang di depan para peserta Perwimanas berpesan agar para kader Pramuka Ma'arif NU mampu menjaga diri juga keluarga dan orang-terdekatnya untuk terhindar dari Narkoba. 

"Saat ini pengguna Narkoba di Indonesia tidak kurang dari 4 juta. Populasi pengguna narkoba yang cukup besar ini sedang mengepung anak-anak dan remaja Indonesia. Perhatikan dan terus awasi, jangan sampai salah satu dari 4 juta orang itu adalah teman atau saudara Adik-adik," pesan Bambang.

Sekedar diketahui, Perwimanas adalah perkemahan nasional bagi anggota pramuka tingkat penegak dilingkungan pendidikan Ma’arif NU. Pada penyelanggaran secara nasional untuk pertama kalinya ini, Perwimanas diikuti oleh 2.220 anggota pramuka ma’arif yang berasal dari 16 Propinsi dan 32 Kabupaten/Kota di Indonesia. (@moh_syafii)

Jombang – Kegiatan Perkemahan Wirakarya Ma’arif NU Nasional (Perwimanas) pertama di Bumi Perkemahan Pondok Pesantren Babussalam, Kalibening, Kabupaten Jombang, Jawa Timur memunculkan kesan mendalam bagi sejumlah kontingen peserta. Kegiatan yang berlangsung pada 24 – 29 Juni 2013 ini dinilai sebagai kegiatan yang asyik dan menyenangkan.

Penilaian itu sebagaimana diungkap Sapto, pendamping peserta dari Kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).  “Asyik, menarik dan menantang,” ujar dia, Kamis (27/6/2013). Perwimanas, kata Sapto, merupakan kegiatan perkemahan pramuka di lingkungan Nahdlatul Ulama yang pertama diselenggarakan secara Nasional. Karena itu jika diukur dari sisi penyelenggaraan, Perwimanas bisa dinilai sukses.

Terkait kekurangan dan kelemahan disana-sini pada Perwimanas yang diikuti 16 Propinsi dan 32 Kabupaten/Kota, kontingen DIY menilai hal itu masih dalam batasan wajar. “Kegiatan sudah mulai tertata dengan baik terkait dengan jadwal yang sudah ada. Beberapa perlengkapan yang selama ini menjadi penghambat dalam penyampaian informasi dari panitia kepada peserta sudah mampu dilengkapi,” kata Sapto.

Sapto mengakui, banyak sisi yang perlu diperbaiki dalam penyelenggaraan Perwimanas, baik dari sisi penyelenggaraan, persiapan maupun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama perkemahan berlangsung. Namun, untuk perkemahan dalam skala nasional yang digelar untuk pertama kalinya ini, bagi kontingen DIY sudah cukup memuaskan.


“DIY mengucapkan selamat atas terselenggaranya Perwimanas perdana ini. Semoga kedepan bisa lebih baik dan lebih sukses,” pungkas Sapto.

Sejumlah kontingen Perwimanas 2013 di Bumi Perkemahan Pondok Pesantren Babussalam, Kalibening, sebelumnya juga terkesan dengan penyelenggaraan Perwimanas.  Memang, masih ada yang perlu diperbaiki, namun penyelenggaraan Perwimanas kali ini dinilai sudah cukup sukses.

Beberapa kontingen seperti dari Propinsi Lampung sudah merasakan bagaimana keramahan dan kerja keras panitia telah membuat peserta dari kontingen Lampung bisa melupakan kelelahan akibat perjalanan jauh dan bisa enjoy dilokasi Perwimanas. Demikian pula dengan kontingen Kalimantan Barat yang memberi penilaian positif atas penyelenggaraan Perwimanas. (@moh_syafii)

Jombang – Kegiatan Perkemahan Wirakarya Ma’arif NU Nasional (Perwimanas) pertama di Bumi Perkemahan Pondok Pesantren Babussalam, Kalibening, Kabupaten Jombang, Jawa Timur memunculkan kesan mendalam bagi sejumlah kontingen peserta. Kegiatan yang berlangsung pada 24 – 29 Juni 2013 ini dinilai sebagai kegiatan yang asyik dan menyenangkan.

Penilaian itu sebagaimana diungkap Sapto, pendamping peserta dari Kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).  “Asyik, menarik dan menantang,” ujar dia, Kamis (27/6/2013). Perwimanas, kata Sapto, merupakan kegiatan perkemahan pramuka di lingkungan Nahdlatul Ulama yang pertama diselenggarakan secara Nasional. Karena itu jika diukur dari sisi penyelenggaraan, Perwimanas bisa dinilai sukses.

Terkait kekurangan dan kelemahan disana-sini pada Perwimanas yang diikuti 16 Propinsi dan 32 Kabupaten/Kota, kontingen DIY menilai hal itu masih dalam batasan wajar. “Kegiatan sudah mulai tertata dengan baik terkait dengan jadwal yang sudah ada. Beberapa perlengkapan yang selama ini menjadi penghambat dalam penyampaian informasi dari panitia kepada peserta sudah mampu dilengkapi,” kata Sapto.

Sapto mengakui, banyak sisi yang perlu diperbaiki dalam penyelenggaraan Perwimanas, baik dari sisi penyelenggaraan, persiapan maupun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama perkemahan berlangsung. Namun, untuk perkemahan dalam skala nasional yang digelar untuk pertama kalinya ini, bagi kontingen DIY sudah cukup memuaskan.


“DIY mengucapkan selamat atas terselenggaranya Perwimanas perdana ini. Semoga kedepan bisa lebih baik dan lebih sukses,” pungkas Sapto.

Sejumlah kontingen Perwimanas 2013 di Bumi Perkemahan Pondok Pesantren Babussalam, Kalibening, sebelumnya juga terkesan dengan penyelenggaraan Perwimanas.  Memang, masih ada yang perlu diperbaiki, namun penyelenggaraan Perwimanas kali ini dinilai sudah cukup sukses.

Beberapa kontingen seperti dari Propinsi Lampung sudah merasakan bagaimana keramahan dan kerja keras panitia telah membuat peserta dari kontingen Lampung bisa melupakan kelelahan akibat perjalanan jauh dan bisa enjoy dilokasi Perwimanas. Demikian pula dengan kontingen Kalimantan Barat yang memberi penilaian positif atas penyelenggaraan Perwimanas. (@moh_syafii)

Mojoagung, Jombang - Sukses kegiatan perkemahan ini tidak bisa dilepaskan dengan tersedianya logistik yang memadai khususnya untuk para peserta. Perempuan ini menjadi ujung tombaknya.

Ny Hj Ema Ervina terlihat gembira lantaran upayanya menyiapkan kebutuhan logistik bagi para peserta berjalan lancar. Kebutuhan sayuran dan bahan mentah lainnya bagi 330 Sangga di bumi perkemahan ternyata tidak mengalami kendala. “Alhamdulillah segalanya berjalan sesuai harapan,” tandasnya.


Istri tuan rumah, KH Salmanuddin ini selalu sumringah mengambarkan bagaimana mengatur kebutuhan bagi peserta dari seluruh Indonesia ini. Tidak tampak ada rasa capek, apalagi mengeluh. 

“Demi sukses Perwimanas, segala perhatian dan kekuatan akan kami kerahkan,” katanya dengan mantap. 

Setiap hari, Ning Ema, sapaan akrabnya harus menyiapkan paket untuk kebutuhan 2.260 peserta diantaranya minyar goreng, kopi susu, mie instant, telur asin, sarden, abon sapi, kecap botol, ikan asin, saos tomat, bumbu pecel, gula pasir, teh maupun kopi. 

Seluruh bahan mentah itu nantinya diolah sendiri oleh peserta di tenda masing-masing. “Mereka bisa berkreasi dan memasak menurut selera anggotanya,” katanya.

Untuk keperluan pengepakan ini, Ning Ema dibantu oleh sejumlah santri dan ustadz serta tetangga sekitar. Dan untuk dapat mengambil bahan mentah ini, panitia melayani sejak jam delapan pagi hingga jam delapan malam. 

Awalnya panitia menyiapkan paket tersebut secara rata untuk semua sangga. Namun setelah panitia bagian administrasi menyerahkan data, ternyata tidak semua sangga jumlah pesertanya sama. “Karena itu, paket yang sudah ada kita bongkar,” sergahnya.

Demi mendukung ketercukupan sejumlah bahan ini, Ning Ema sudah belanja sejumlah bahan pokok tiga hari sebelum perkemahan berlangsung. Diantara yang diborong adalah 8 ton beras, 1,5 kwintal ikan asin putih, 1,5 kwintal ikan, 5 kwintal kacang untuk bumbu pecel, dan sejumlah bahan mentah lainnya.

Dapat dipastikan, kebutuhan itu memadai untuk bahan mentah bagi peserta. Kalau mereka menginginkan sayur atau menu lain, bisa membelinya kepada masyarakat sekitar. “Dengan demikian ini bisa menjadi rejeki untuk masyarakat di sini,” katanya sumringah.

Demikian pula untuk kebutuhan air minum, peserta dapat mengambil secara gratis air depo air minum higienis yang didatangkan langsung dari  Pacet Mojokerto.

“Untuk kebutuhan air minum, setiap hari kami telah siapkan dua tangki,” kata KH Salmanuddin beberapa waktu berselang.

Praktis dengan sejumlah fasilitas ini, para peserta tidak merasa rugi saat registrasi harus membayar seratus ribu rupiah. “Kalau dikalkulasi malah untung,” kata peserta kemah.

Yang pasti, pihak shahibul bait Pondok Pesantren Babussalam Kalibening Mojoagung tidak terlampau memikirkan laba dari kegiatan ini. “Asalkan peserta puas, kami tentu senang,” katanya. “Mudah-mudahan ini menjadi amal ibadah kami untuk kejayaan Ma’arif dan NU di masa mendatang,” pungkasnya.

Mojoagung, Jombang - Sukses kegiatan perkemahan ini tidak bisa dilepaskan dengan tersedianya logistik yang memadai khususnya untuk para peserta. Perempuan ini menjadi ujung tombaknya.

Ny Hj Ema Ervina terlihat gembira lantaran upayanya menyiapkan kebutuhan logistik bagi para peserta berjalan lancar. Kebutuhan sayuran dan bahan mentah lainnya bagi 330 Sangga di bumi perkemahan ternyata tidak mengalami kendala. “Alhamdulillah segalanya berjalan sesuai harapan,” tandasnya.


Istri tuan rumah, KH Salmanuddin ini selalu sumringah mengambarkan bagaimana mengatur kebutuhan bagi peserta dari seluruh Indonesia ini. Tidak tampak ada rasa capek, apalagi mengeluh. 

“Demi sukses Perwimanas, segala perhatian dan kekuatan akan kami kerahkan,” katanya dengan mantap. 

Setiap hari, Ning Ema, sapaan akrabnya harus menyiapkan paket untuk kebutuhan 2.260 peserta diantaranya minyar goreng, kopi susu, mie instant, telur asin, sarden, abon sapi, kecap botol, ikan asin, saos tomat, bumbu pecel, gula pasir, teh maupun kopi. 

Seluruh bahan mentah itu nantinya diolah sendiri oleh peserta di tenda masing-masing. “Mereka bisa berkreasi dan memasak menurut selera anggotanya,” katanya.

Untuk keperluan pengepakan ini, Ning Ema dibantu oleh sejumlah santri dan ustadz serta tetangga sekitar. Dan untuk dapat mengambil bahan mentah ini, panitia melayani sejak jam delapan pagi hingga jam delapan malam. 

Awalnya panitia menyiapkan paket tersebut secara rata untuk semua sangga. Namun setelah panitia bagian administrasi menyerahkan data, ternyata tidak semua sangga jumlah pesertanya sama. “Karena itu, paket yang sudah ada kita bongkar,” sergahnya.

Demi mendukung ketercukupan sejumlah bahan ini, Ning Ema sudah belanja sejumlah bahan pokok tiga hari sebelum perkemahan berlangsung. Diantara yang diborong adalah 8 ton beras, 1,5 kwintal ikan asin putih, 1,5 kwintal ikan, 5 kwintal kacang untuk bumbu pecel, dan sejumlah bahan mentah lainnya.

Dapat dipastikan, kebutuhan itu memadai untuk bahan mentah bagi peserta. Kalau mereka menginginkan sayur atau menu lain, bisa membelinya kepada masyarakat sekitar. “Dengan demikian ini bisa menjadi rejeki untuk masyarakat di sini,” katanya sumringah.

Demikian pula untuk kebutuhan air minum, peserta dapat mengambil secara gratis air depo air minum higienis yang didatangkan langsung dari  Pacet Mojokerto.

“Untuk kebutuhan air minum, setiap hari kami telah siapkan dua tangki,” kata KH Salmanuddin beberapa waktu berselang.

Praktis dengan sejumlah fasilitas ini, para peserta tidak merasa rugi saat registrasi harus membayar seratus ribu rupiah. “Kalau dikalkulasi malah untung,” kata peserta kemah.

Yang pasti, pihak shahibul bait Pondok Pesantren Babussalam Kalibening Mojoagung tidak terlampau memikirkan laba dari kegiatan ini. “Asalkan peserta puas, kami tentu senang,” katanya. “Mudah-mudahan ini menjadi amal ibadah kami untuk kejayaan Ma’arif dan NU di masa mendatang,” pungkasnya.

Jombang - Perhelatan Perwimanas di Bumi Perkemahan  PP. Babussalam Kalibening Mojoagung Jombang benar-benar menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang kecil di seputar Kecamatan Mojoagung. Lebih dari itu, bahkan banyak pedagang dadakan yang mengadu untung di sekitar lokasi perkemahan.


Lihat saja Supriadi (38), warga Kedunglumpang yang posisinya bersebelahan dengan Kalibening ini. Ia merasa beruntung tak perlu membonceng dagangannya kesana-kemari. Cukup datang di sekitar lokasi perkemahan, lalu pulang. "Ya enaklah ada acara begini. Tidak perlu keluyuran, dagangan juga cepat habis," kata pria dua anak ini sumringah.

Supriadi yang sehari-hari berjualan pentol tusuk ini mengaku, sejak dua hari sebelum pembukaan Perwimanas dagangannya melonjak seratus persen.

"Saya jualan di sini dua kali sehari. Pagi saya kesini sementara isteri saya menyiapkan pentol lagi di rumah. Sebelum dzuhur saya sudah pulang. Istirahat sebentar lalu balik lagi membawa dagangan yang sudah disiapkan isteri saya tadi. Habis jamaah ashar saya sudah di rumah lagi," ungkap pria yang biasa dipanggil Supri ini.

Lain lagi dengan Dewi Uswatun (29) yang rumahnya berada tidak jauh dari lokasi perkemahan. Ia mengaku selama ada Perwimanas ini tidak lagi ikut turun ke sawah. Kesibukan sehari-hari sebagai buruh tani untuk sementara ditinggalkan karena ia sudah sangat repot di warung lesehan yang ia gelar di halaman rumahnya.

"Para pemilik sawah sudah ngerti kalau di Babussalam ada acara, biasanya saya memang tidak ikut turun ke sawah. Mereka maklum karena penghasilan berjualan seperti ini jauh lebih banyak ketimbang kerja di sawah," jelas Dewi yang mampu mengantongi laba bersih Rp. 125 ribu/perhari hanya dengan menjual mie instan rebus, nasi pecel, teh, kopi dan beragam minuman kemasan ini.(sol)

Jombang - Perhelatan Perwimanas di Bumi Perkemahan  PP. Babussalam Kalibening Mojoagung Jombang benar-benar menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang kecil di seputar Kecamatan Mojoagung. Lebih dari itu, bahkan banyak pedagang dadakan yang mengadu untung di sekitar lokasi perkemahan.


Lihat saja Supriadi (38), warga Kedunglumpang yang posisinya bersebelahan dengan Kalibening ini. Ia merasa beruntung tak perlu membonceng dagangannya kesana-kemari. Cukup datang di sekitar lokasi perkemahan, lalu pulang. "Ya enaklah ada acara begini. Tidak perlu keluyuran, dagangan juga cepat habis," kata pria dua anak ini sumringah.

Supriadi yang sehari-hari berjualan pentol tusuk ini mengaku, sejak dua hari sebelum pembukaan Perwimanas dagangannya melonjak seratus persen.

"Saya jualan di sini dua kali sehari. Pagi saya kesini sementara isteri saya menyiapkan pentol lagi di rumah. Sebelum dzuhur saya sudah pulang. Istirahat sebentar lalu balik lagi membawa dagangan yang sudah disiapkan isteri saya tadi. Habis jamaah ashar saya sudah di rumah lagi," ungkap pria yang biasa dipanggil Supri ini.

Lain lagi dengan Dewi Uswatun (29) yang rumahnya berada tidak jauh dari lokasi perkemahan. Ia mengaku selama ada Perwimanas ini tidak lagi ikut turun ke sawah. Kesibukan sehari-hari sebagai buruh tani untuk sementara ditinggalkan karena ia sudah sangat repot di warung lesehan yang ia gelar di halaman rumahnya.

"Para pemilik sawah sudah ngerti kalau di Babussalam ada acara, biasanya saya memang tidak ikut turun ke sawah. Mereka maklum karena penghasilan berjualan seperti ini jauh lebih banyak ketimbang kerja di sawah," jelas Dewi yang mampu mengantongi laba bersih Rp. 125 ribu/perhari hanya dengan menjual mie instan rebus, nasi pecel, teh, kopi dan beragam minuman kemasan ini.(sol)

Mojoagung, Jombang - Ada menu istimewa untuk panitia Perwimanas malam ini, yakni sate dan gule. “Hanya sebagai selingan menu agar lebih semangat,” kata Ny Hj Nurul Yaminah (27/6).

Para santri PP Babussalam Kalibening Mojoagung Jombang sedang sibuk memasak
Para santri PP Babussalam Kalibening Mojoagung Jombang sedang sibuk memasak

Ning Min, begitu biasa disapa,  menandaskan bahwa untuk malam istimewa ini memang disediakan menu yang juga berbeda. “Sajian sate dan gule dipilih sesuai dengan jadual menu yang telah diatur selama perkemahan berlangsung,” katanya.

Boleh dikata, Ning Min termasuk tuan rumah paling sibuk selama kegiatan Perwimanas. Ia harus menyiapkan menu yang cocok dengan selera sejumlah panitia yang jumlahnya sekitar 350 orang ini.

Setiap hari, Ning Min harus berangkat belanja jam dua dini hari ke Pasar Mojoagung. “Itu untuk menu satu hari baik sarapan, makan siang serta malam,” katanya.

Belanja ke pasar setiap hari dengan pertimbangan agar sejumlah menu yang disajikan lebih fresh. “Kalau bahan makanan disimpan terlalu lama bisa kurang segar dan tidak baik untuk kesehatan,” tandasnya.

Setidaknya ia dibantu oleh sejumlah ustadz, ustadzah dan santri untuk menyiapkan menu untuk panitia. Setiap hari ada tiga shift yang terdiri dari delapan orang. “Tugas kami mempersiapkan menu dan membersihkan lokasi makan agar tetap bersih,” katanya.

Dan terbukti menu yang disajikan ternyata sangat cocok dengan selera panitia yang jumlahnya ratusan tersebut. “Alhamdulillah kalau yang kami sajikan ternyata berkenan,” pungkasnya. (s@if)

Mojoagung, Jombang - Ada menu istimewa untuk panitia Perwimanas malam ini, yakni sate dan gule. “Hanya sebagai selingan menu agar lebih semangat,” kata Ny Hj Nurul Yaminah (27/6).

Para santri PP Babussalam Kalibening Mojoagung Jombang sedang sibuk memasak
Para santri PP Babussalam Kalibening Mojoagung Jombang sedang sibuk memasak

Ning Min, begitu biasa disapa,  menandaskan bahwa untuk malam istimewa ini memang disediakan menu yang juga berbeda. “Sajian sate dan gule dipilih sesuai dengan jadual menu yang telah diatur selama perkemahan berlangsung,” katanya.

Boleh dikata, Ning Min termasuk tuan rumah paling sibuk selama kegiatan Perwimanas. Ia harus menyiapkan menu yang cocok dengan selera sejumlah panitia yang jumlahnya sekitar 350 orang ini.

Setiap hari, Ning Min harus berangkat belanja jam dua dini hari ke Pasar Mojoagung. “Itu untuk menu satu hari baik sarapan, makan siang serta malam,” katanya.

Belanja ke pasar setiap hari dengan pertimbangan agar sejumlah menu yang disajikan lebih fresh. “Kalau bahan makanan disimpan terlalu lama bisa kurang segar dan tidak baik untuk kesehatan,” tandasnya.

Setidaknya ia dibantu oleh sejumlah ustadz, ustadzah dan santri untuk menyiapkan menu untuk panitia. Setiap hari ada tiga shift yang terdiri dari delapan orang. “Tugas kami mempersiapkan menu dan membersihkan lokasi makan agar tetap bersih,” katanya.

Dan terbukti menu yang disajikan ternyata sangat cocok dengan selera panitia yang jumlahnya ratusan tersebut. “Alhamdulillah kalau yang kami sajikan ternyata berkenan,” pungkasnya. (s@if)

Jombang - Ada Saja kegiatan kreatif yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu senggang di sela-sela mengikuti Perwimanas. Kontingen dari Kalimantan Tengah ini misalnya. Beberapa anggota kontingen yang bertugas menjaga tenda tidak ingin hanya diam termangu, mereka justru kompak menari dan bernyanyi bersama.

Lima orang berbaris. Sambil meliukkan badan dan melambaikan tangan yang mengalir artisrik, secara ritmik mereka berjalan membentuk lingkaran. Mengikuti irama tetabuhan khas Pulau Borneo, begitu berulang setiap kali masuk titik awal formasi lingkaran. Ya, inilah Tari Masai asal Kalimantan Tengah.

Tak hanya menari tari-tarian tradisional, saat mengisi waktu luang mereka juga dengan riang gembira bernyanyi rap dengan teknis akapela. Nyanyian yang tidak menggunakan instrumen alat musik apapun selain mulut.

"Tari Masai biasa dipentaskan sebagai sambutan selamat datang dalam sebuah pertemuan atau perjamuan. Jadi pada acara-acara resmi biasanya ditampilkan tarian ini sebagai penghormatan kepada para undangan," terang Risda Permata Sarie ditemui seusai menari.

Keterampilan bernyanyi rap dengan teknis akapela ini menurut Risda diperoleh dari kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan di sekolah. Ketepatan kontingen LP Ma'arif NU Kalimantan Tengah diwakili oleh MA Muslimat Palangkaraya.

"Dalam kegiatan Pramuka yang diselenggarakan MA Muslimat Palangkaraya, Kami sering berlatih menyanyi lagu-lagu rap akapela yang kita karang dan aransemen sendiri," ungkap siswi yang baru naik kelas 12 ini.

Lebih lanjut  Risda mengaku sangat senang bisa mengikuti perkemahan di Bumi Perkemahan PP Babussalam ini. "Seperti mimpi saja bisa datang ke Jawa. Apalagi diberi kesempatan berziarah ke Wali Lima dan pendiri NU. Benar-benar nggak nyangka," pungakas Risda mengakhiri obrolan.(sol)

Kontingen Kalteng ketika Mengisi Waktu Senggang di Perwimanas 2013

Kontingen Kalteng ketika Mengisi Waktu Senggang di Perwimanas 2013

Kontingen Kalteng ketika Mengisi Waktu Senggang di Perwimanas 2013

Kontingen Kalteng ketika Mengisi Waktu Senggang di Perwimanas 2013

Jombang - Ada Saja kegiatan kreatif yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu senggang di sela-sela mengikuti Perwimanas. Kontingen dari Kalimantan Tengah ini misalnya. Beberapa anggota kontingen yang bertugas menjaga tenda tidak ingin hanya diam termangu, mereka justru kompak menari dan bernyanyi bersama.

Lima orang berbaris. Sambil meliukkan badan dan melambaikan tangan yang mengalir artisrik, secara ritmik mereka berjalan membentuk lingkaran. Mengikuti irama tetabuhan khas Pulau Borneo, begitu berulang setiap kali masuk titik awal formasi lingkaran. Ya, inilah Tari Masai asal Kalimantan Tengah.

Tak hanya menari tari-tarian tradisional, saat mengisi waktu luang mereka juga dengan riang gembira bernyanyi rap dengan teknis akapela. Nyanyian yang tidak menggunakan instrumen alat musik apapun selain mulut.

"Tari Masai biasa dipentaskan sebagai sambutan selamat datang dalam sebuah pertemuan atau perjamuan. Jadi pada acara-acara resmi biasanya ditampilkan tarian ini sebagai penghormatan kepada para undangan," terang Risda Permata Sarie ditemui seusai menari.

Keterampilan bernyanyi rap dengan teknis akapela ini menurut Risda diperoleh dari kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan di sekolah. Ketepatan kontingen LP Ma'arif NU Kalimantan Tengah diwakili oleh MA Muslimat Palangkaraya.

"Dalam kegiatan Pramuka yang diselenggarakan MA Muslimat Palangkaraya, Kami sering berlatih menyanyi lagu-lagu rap akapela yang kita karang dan aransemen sendiri," ungkap siswi yang baru naik kelas 12 ini.

Lebih lanjut  Risda mengaku sangat senang bisa mengikuti perkemahan di Bumi Perkemahan PP Babussalam ini. "Seperti mimpi saja bisa datang ke Jawa. Apalagi diberi kesempatan berziarah ke Wali Lima dan pendiri NU. Benar-benar nggak nyangka," pungakas Risda mengakhiri obrolan.(sol)

Kontingen Kalteng ketika Mengisi Waktu Senggang di Perwimanas 2013

Kontingen Kalteng ketika Mengisi Waktu Senggang di Perwimanas 2013

Kontingen Kalteng ketika Mengisi Waktu Senggang di Perwimanas 2013

Kontingen Kalteng ketika Mengisi Waktu Senggang di Perwimanas 2013

Jombang - Anda bermimpi memiliki t-sirt bergambar Gus Dur? T-sirt yang bergambar tiga serangkai pendiri NU, logo NU atau sekedar t-sirt yang bertuliskan pesan-pesan kritis kreatif yang khas NU? Silahkan datang ke lokasi Perwimanas di Bumi Perkemahan Babussalam, Kalibening Mojoagung Jombang. Stand Ma'arif Jombang menyediakan beragam suvenir ala Gus Dur dan NU.

Tidak hanya aneka t-sirt dengan beragam model dan desain yang cantik, Anda juga bisa membawa pulang bermacam oleh-oleh mulai dari kerajinan tangan hingga hasil bumi yang khas dari berbagai daerah di pameran Perwimanas ini.

"Pameran di Perwimanas ini memang sengaja didesain sebagai ajang promosi produk unggulan dan kekhasan masing-masing daerah. Jadi apa yang khas dan diunggulkan di daerah tertentu bisa dikenalkan di pameran ini," terang Khozin, ketua panitia lokal.


Stand kontingen Kota Batu misalnya. Mereka membawa produk-produk penganan berbahan dasar buah apel. Buah khas Kota Batu. Misalnya, minuman kemasan sari buah apel, kripik apel dan jenang apel. "Yang meja sebelah sini khusus makanan dan minuman. Meja yang sebelah ini untuk memajang beragam miniatur pionering (sebutan untuk keterampilan tali-temali dalam pramuka)," jelas Anjarini saat ditemui disela-sela tugasnya menunggu stand.

Berbeda dengan kontingen dari Lombok, NTB. Mereka membawa beragam kerajinan aksesoris dari mutiara. Aneka aksesoris dan perhiasan mutiara mulai dari cincin, liontin hingga tusuk konde terpajang apik di stand mereka. "Harga terjangkau Kak, ini bukan mutiara mahal kayak di sinetron-sinetron kok," sapa Taufiqurrahman mencoba menawarkan dagangannya.

Kontingen Lumajang lain lagi. Kota yang terkenal dengan tempat wisata Ranu Pane-nya ini meyajikan hasil bumi andalanya, pisang. Pisang matang yang siap disantap, kripik pisang hingga sale pisang beraneka rasa siap dibawa pulang sebaai oleh-oleh.

Anda pilih yang mana?.(sol)

Jombang - Anda bermimpi memiliki t-sirt bergambar Gus Dur? T-sirt yang bergambar tiga serangkai pendiri NU, logo NU atau sekedar t-sirt yang bertuliskan pesan-pesan kritis kreatif yang khas NU? Silahkan datang ke lokasi Perwimanas di Bumi Perkemahan Babussalam, Kalibening Mojoagung Jombang. Stand Ma'arif Jombang menyediakan beragam suvenir ala Gus Dur dan NU.

Tidak hanya aneka t-sirt dengan beragam model dan desain yang cantik, Anda juga bisa membawa pulang bermacam oleh-oleh mulai dari kerajinan tangan hingga hasil bumi yang khas dari berbagai daerah di pameran Perwimanas ini.

"Pameran di Perwimanas ini memang sengaja didesain sebagai ajang promosi produk unggulan dan kekhasan masing-masing daerah. Jadi apa yang khas dan diunggulkan di daerah tertentu bisa dikenalkan di pameran ini," terang Khozin, ketua panitia lokal.


Stand kontingen Kota Batu misalnya. Mereka membawa produk-produk penganan berbahan dasar buah apel. Buah khas Kota Batu. Misalnya, minuman kemasan sari buah apel, kripik apel dan jenang apel. "Yang meja sebelah sini khusus makanan dan minuman. Meja yang sebelah ini untuk memajang beragam miniatur pionering (sebutan untuk keterampilan tali-temali dalam pramuka)," jelas Anjarini saat ditemui disela-sela tugasnya menunggu stand.

Berbeda dengan kontingen dari Lombok, NTB. Mereka membawa beragam kerajinan aksesoris dari mutiara. Aneka aksesoris dan perhiasan mutiara mulai dari cincin, liontin hingga tusuk konde terpajang apik di stand mereka. "Harga terjangkau Kak, ini bukan mutiara mahal kayak di sinetron-sinetron kok," sapa Taufiqurrahman mencoba menawarkan dagangannya.

Kontingen Lumajang lain lagi. Kota yang terkenal dengan tempat wisata Ranu Pane-nya ini meyajikan hasil bumi andalanya, pisang. Pisang matang yang siap disantap, kripik pisang hingga sale pisang beraneka rasa siap dibawa pulang sebaai oleh-oleh.

Anda pilih yang mana?.(sol)